Kamis, 18 Agustus 2011

London Dilanda Kerusuhan, Penjarahan Merebak

Kerusuhan terjadi di London, Inggris sejak Sabtu 6 Agustus kemarin. Kerusuhan ini terus berlangsung hingga hari ini dan diwarnai dengan aksi penjarahan di sekitar lokasi kerusuhan.



Kerusuhan yang terjadi di wilayah Tottenham, London ini dipicu tewas seorang pria yang ditembak oleh anggota kepolisian. Mark Duggan, ayah empat anak dilaporkan tewas dalam sebuah taksi ketika terjadi baku tembak dengan polisi. Pihak kepolisian menilai Duggan sebagai seorang gangster.

Warga yang marah, bergerak menuju kantor polisi untuk memprotes insiden penembakan ini. Mereka menilai polisi memang sengaja menuduh Duggan sebagai seorang kriminal. Sementara polisi yang terlibat baku tembak tersebut, diketahui tidak terluka sama sekali.


Alhasil, kematian Duggan memicu kerusuhan di lingkungan multi etnis Tottenham. Mereka mulai mengincar anggota polisi dan membakar dua buah mobil patroli polisi.


"Beberapa bom molotov dilemparkan sesaat kerusuhan ini. Dua mobil polisi terbakar, sementara petugas yang berada di dalam mobil itu tidak mengalami luka," ungkap juru bicara Kepolisian Metropolitan London, seperti dikutip AFP, Minggu (7/8/2011).


Polisi anti- huru hara pun langsung dikerahkan untuk menenangkan massa. Namun sepertinya warga pun semakin beringas. Aksi penjarahan pun merebak disekitar lokasi kerusuhan. Warga yang membawa kereta belanja, tampak memenuhinya dengan barang-barang berharga yang mereka jarah.


Aksi yang diawali protes di kantor polisi Broadwater Farm, dianggap sebagai kerusuhan terparah yang pernah terjadi selama bertahun-tahun. Sebelumnya, wilayah ini merupakan lokasi tewasnya polisi petinggi Kepolisian setempat Keith Blakelock yang dibunuh pada 1985 lalu. Blakelock tewas saat terjadi kerusuhan di wilayah ini.


Sementara mengenai insiden yang menewaskan Duggan, Komisi Independen Penyelidikan Polisi (IPCC) mengatakan Duggan memang tewas akibat terjangan peluru polisi.


"Diyakini, dua peluru yang menembus tubuhnya berasal dari pistol milik polisi," ucap Komisioner IPVV Rachel Cerfontyne.


IPCC sendiri saat ini tengah mengusahakan pencarian saksi atas insiden penembakan tersebut. Menurut mereka, masalah tersebut tentunya menjadi perhatian lebih dari warga. Sementara anggota Parlemen Inggris dari Tottenham David Lammy meminta agar warga mampu menahan diri dan tetap tenang.
 
 
 
sumber : http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=162051 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar